Sosial

Tahapan Kedua pada Tahapan Metode Prototype adalah

40
×

Tahapan Kedua pada Tahapan Metode Prototype adalah

Sebarkan artikel ini
Tahapan Kedua pada Tahapan Metode Prototype adalah

Metode prototype adalah suatu pendekatan dalam pengembangan sistem yang melibatkan pembuatan prototype atau model awal yang mendemonstrasikan bagaimana sistem akhir akan bekerja. Tujuannya adalah untuk mengeksplore solusi, mengurangi risiko, serta mengumpulkan umpan balik dari pengguna dan stakeholder terkait. Metode ini melibatkan beberapa tahapan penting yang perlu dijalani, salah satunya ialah tahapan kedua pada tahapan metode prototype, yang dikenal sebagai desain awal atau preliminary design.

Desain Awal

Desain awal merupakan tahapan ketika sistem mulai dirancang berdasarkan informasi yang telah dikumpulkan pada tahap sebelumnya, yaitu analisis kebutuhan. Pada tahap ini, tim pengembang akan bekerja sama untuk merancang rencana awal sistem, mencakup struktur, tampilan, serta mekanisme kerja-nya. Berikut adalah beberapa aktivitas yang dilakukan dalam tahap desain awal:

1. Identifikasi Komponen Sistem

Tim pengembang perlu mengidentifikasi komponen-komponen utama yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan sistem, seperti modul, antarmuka, serta algoritma yang akan digunakan. Pada tahap ini, komponen tersebut belum harus dibuat secara detail, melainkan dengan cukup memahami interaksi dan hubungan antara komponen-komponen tersebut.

2. Pembuatan Sketsa Tampilan

Setelah mengidentifikasi komponen sistem, tim pengembang perlu merancang tampilan antarmuka sistem untuk memudahkan pengguna dalam berinteraksi dengan sistem. Tampilan ini biasanya berupa sketsa awal yang menunjukkan elemen-elemen penting seperti tombol, menu, dan input-output lainnya.

3. Pemodelan Data

Pemodelan data sangat penting dalam tahap desain awal, karena menentukan bagaimana data akan disimpan, diakses, dan diproses oleh sistem. Pemodelan data mencakup pembuatan tabel, hubungan antara tabel, serta penentuan atribut-atribut yang diperlukan.

4. Dokumentasi

Selama tahap desain awal, tim pengembang harus mendokumentasikan setiap langkah yang diambil, mulai dari identifikasi komponen hingga perancangan tampilan. Dokumentasi ini nantinya akan memudahkan tim dalam melakukan evaluasi maupun perubahan pada rencana awal sistem.

Setelah tahap desain awal selesai, prototipe akan masuk ke tahapan berikutnya, yaitu implementasi dan pengujian. Implementasi melibatkan proses pengkodean sistem, berdasarkan pada desain awal yang telah dibuat, sedangkan pengujian dilakukan untuk memastikan sistem bekerja dengan baik sesuai dengan kebutuhan yang telah diidentifikasi.

Secara keseluruhan, tahapan kedua pada tahapan metode prototype, yaitu desain awal, memainkan peran penting dalam menentukan kesuksesan pengembangan sistem. Desain awal yang baik akan memudahkan pengguna dalam berinteraksi dengan sistem, memastikan data disimpan dengan benar, serta membantu tim pengembang dalam mengidentifikasi dan memecahkan masalah yang mungkin muncul pada tahap implementasi dan pengujian.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *