Jalan raya merupakan salah satu kebutuhan penting dalam masyarakat untuk memudahkan mobilitas dan kontribusi dalam perkembangan suatu wilayah. Salah satu jalan raya terpenting di Indonesia adalah Jalan Raya Anyer-Panarukan yang telah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Penasaran siapa tokoh Belanda yang membuat jalan raya ini? Berikut kami akan mengungkapkannya.
Herman Willem Daendels – Proyek Pembangunan Jalan Raya
Tokoh yang mencetuskan ide pembangunan Jalan Raya Anyer-Panarukan adalah Herman Willem Daendels. Daendels merupakan seorang tokoh Belanda yang lahir pada 21 Oktober 1762 di Hattem, Belanda. Ia memulai kariernya sebagai seorang tentara, termasuk menjabat sebagai Gubernur-Jenderal Hindia Belanda (sekarang Indonesia) pada rentang waktu 1807-1811.
Daendels merupakan sosok yang dikenal memiliki kekuatan dan determinasi yang besar dalam melaksanakan tugasnya. Ia dipercaya oleh Raja Louis Napoleon dari Belanda untuk membangun infrastruktur dan transportasi serta menjaga keamanan wilayah Hindia Belanda saat itu.
Tujuan Pembangunan Jalan Raya Anyer-Panarukan
Jalan Raya Anyer-Panarukan memiliki panjang sekitar 1000 kilometer dan melintasi beberapa provinsi di Pulau Jawa, seperti Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, hingga Jawa Timur. Pembangunan jalan raya ini bertujuan untuk menghubungkan dua pantai di Hindia Belanda, yaitu pantai barat dan pantai timur. Konsep ini berasal dari kebijakan Daendels yang melihat pentingnya membangun jalur transportasi darat yang efisien.
Adapun beberapa alasan Daendels memutuskan untuk membangun jalan raya ini adalah:
- Untuk memudahkan mobilitas tentara dan pemerintahan Belanda dalam mengontrol wilayah Hindia Belanda dari pantai barat hingga pantai timur.
- Untuk meningkatkan perdagangan dan perekonomian Hindia Belanda dengan mempermudah distribusi barang antar wilayah.
- Sebagai bentuk persiapan menghadapi serangan Inggris yang saat itu sedang gencar-gencarnya melakukan penaklukan wilayah di Asia.
Pelaksanaan Pembangunan Jalan Raya
Pembangunan Jalan Raya Anyer-Panarukan melibatkan lebih dari 12.000 prajurit dan ribuan rakyat Hindia Belanda yang dipekerjakan secara paksa, dikenal sebagai “kerja rodi”. Kondisi kerja sangat keras dan mematikan, banyak yang meninggal karena penyakit dan kelelahan.
Dalam sejarah, Jalan Raya Anyer-Panarukan berhasil selesai dibangun pada tahun 1811. Namun, keberhasilan ini sangat merugikan masyarakat Hindia Belanda karena banyak yang kehilangan nyawa dan harta benda selama proses pembangunan jalan raya ini.
Kesimpulan
Tokoh Belanda yang membuat Jalan Raya dari Anyer sampai Panarukan adalah Herman Willem Daendels. Ia merupakan sosok penting dalam sejarah infrastruktur transportasi di Indonesia dan saat ini Jalan Raya Anyer-Panarukan tetap merupakan jalur penting bagi mobilitas dan perekonomian masyarakat di Pulau Jawa.