Berbagai penelitian telah dilakukan pada topik minat membaca mahasiswa, dan hasilnya cenderung merisaukan. Data yang dikumpulkan menunjukkan bahwa minat baca mahasiswa di era digital ini cenderung menurun, menjadikannya masalah yang perlu ditangani dengan serius.
Pertama-tama, kita harus memahami bahwa perubahan ini bukan berarti mahasiswa berhenti belajar atau mengejar pengetahuan. Sebaliknya, mereka lebih memilih untuk mengakses informasinya dalam format yang berbeda, seperti video, podcast, atau infografis. Itu karena format visual dan audio ini cenderung lebih mudah dicerna dan menarik, terutama dalam pengaturan yang cepat dan sibuk seperti kehidupan kampus.
Namun, membaca – terutama bacaan panjang seperti buku dan jurnal – masih memiliki manfaat yang tak bisa ditandingi. Ia memperkuat pemahaman konseptual, meningkatkan keterampilan berpikir kritis, dan memperluas kosakata, yang semuanya adalah keterampilan penting di dunia kerja masa depan.
Untuk meningkatkan minat membaca mahasiswa, saya percaya ada beberapa langkah yang dapat diambil.
Solusi pertama adalah memperkenalkan teknologi digital dalam pendidikan. Dengan membawa buku teks dan bahan bacaan lain ke platform digital, kita bisa semakin menarik minat mahasiswa dan membuat proses belajar lebih interaktif. Selain itu, menciptakan klub baca online atau forum diskusi tentang bacaan juga bisa membangun komunitas pembaca yang kuat dan mendukung pembelajaran antar sebaya.
Solusi kedua adalah pendekatan pedagogis. Pengajaran harus mendorong mahasiswa untuk berpikir secara kritis tentang apa yang mereka baca, dan menunjukkan bagaimana membaca secara mendalam bisa membantu mereka dalam studi dan karir mereka.
Terakhir, institusi pendidikan harus mempromosikan budaya membaca. Ini bisa dilakukan dengan cara menghosting acara terkait buku, seperti festival literatur, talk show dengan penulis, atau bahkan kompetisi menulis dan membaca.
Dalam hal ini, tidak ada solusi sempurna atau ukuran yang cocok untuk semua. Tetapi dengan bertindak proaktif dan menanamkan nilai-nilai positif dari membaca, kita dapat membantu mendorong peningkatan minat baca di kalangan mahasiswa.
Jadi, jawabannya apa? Mungkin sebagian besar pada pendekatan kita: mengubah bagaimana kita memandang dan menangani minat baca mahasiswa, dan beradaptasi dengan cara mereka belajar di era digital ini. Semakin kita memahami dan mengakui perubahan ini, semakin besar peluang kita untuk sukses dalam membantu mereka menemukan keajaiban membaca kembali.
