Dalam Al-Qur’an, proses penciptaan manusia ditunjukkan sebagai perjalanan multidimensi yang menghadirkan keajaiban tiada tara.
Ayat dan Tafsir Tentang Penciptaan Manusia
Salah satu ayat dalam Al-Qur’an yang menggambarkan proses penciptaan manusia adalah dalam Surah Al-Mu’minun (23:12-14):
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan dia sebagai setetes mani dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang-belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha suci Allah, Pencipta Yang Paling Baik.”
Tafsir untuk ayat ini melukiskan bahwa manusia diciptakan dari ‘saripati tanah’, merujuk pada elemen-elemen dasar yang ditemukan di Bumi. Dari sini, manusia kemudian dikembangkan melalui berbagai tahap, yakni menjadi setetes mani, kemudian menjadi darah, daging, dan tulang belulang sebelum akhirnya menjadi makhluk sempurna.
Tahapan Penciptaan Manusia Menurut Al-Qur’an
Tahapan penciptaan manusia ini juga dapat dirinci sebagai berikut:
- Tahap Tanah (Turab): Manusia diciptakan dari saripati tanah. Ini bisa merujuk pada asal-usul awal manusia, dimana keturunan manusia pertama, Adam, diciptakan dari tanah.
- Tahap Mani (Nutfah): Setelah itu manusia menjadi ‘nutfah’ atau setetes mani dalam tempat yang kokoh, merujuk pada konsepsi dalam rahim.
- Tahap Darah Beku (Alaqa): Mani kemudian berubah menjadi gumpalan darah, menandakan tahap awal embrio dan pembentukan sel-sel darah.
- Tahap Segumpal Daging (Mudghah): Gumpalan darah ini kemudian menjadi gumpal daging, merujuk pada perkembangan lebih lanjut embrio menjadi janin.
- Tahap Tulang Belulang dan Daging (Idham dan Lahm): Tahap ini merujuk pada pembentukan tulang dan daging pada janin, berarti bentuk fisik sudah mulai terbentuk.
- Tahap Penciptaan Manusia dalam Bentuk Lain: Tahap akhir ini merujuk pada kelahiran dan perkembangan manusia menjadi makhluk yang sempurna, melibatkan pertumbuhan fisik, intelektual, dan spiritual.
Jadi, dalam Al-Qur’an, proses penciptaan manusia ditunjukkan dalam tahap yang secara luar biasa mencerminkan proses perkembangan embrio dan janin dalam ilmu kedokteran modern. Ini menggambarkan kebijaksanaan dan kekuatan penciptaan Allah. Dalam konteks ini, Al-Qur’an melukiskan proses penciptaan manusia sebagai bukti kebesaran Tuhan dan misteri kehidupan.
Jadi, jawabannya apa? Proses penciptaan manusia menurut Al-Qur’an adalah proses yang sangat kompleks dan mengagumkan, yang mencerminkan kebesaran dan kemahakuasaan Pencipta, yakni Allah SWT. Proses ini memperjelas betapa manusia adalah makhluk yang bernilai dan istimewa di mata Tuhan.