Romero adalah anak yang pandai, yang telah menunjukkan begitu banyak potensi hingga ia masuk kelas akselerasi. Dia bukanlah sosok yang hanya fokus pada buku dan tugas sekolahnya, karena baginya, teman dan sahabat adalah sumber inspirasi dan pengalaman yang tidak bisa diperoleh di bangku sekolah.
Hidup di lingkungan yang penuh dengan teman dan sahabat, Romero telah belajar banyak hal. Dia belajar bagaimana membina hubungan yang baik dengan orang lain, belajar menghargai perbedaan, mempelajari hal-hal baru yang ia tidak temui di buku-buku pelajarannya, serta merasakan pengalamannya sendiri tentang bagaimana pentingnya menjalin hubungan baik dengan orang lain.
Di rumah, Romero juga menunjukkan perilaku yang baik dan menghormati tetangga sekitarnya. Sikap baik dan hormat itu ia tampilkan bukan tanpa alasan. Ia ingat betul pesan yang diberikan oleh orang tuanya, “Carilah teman dan sahabat sebanyak-banyaknya karena kita tidak bisa hidup sendiri. Suatu saat pasti kita membutuhkan orang lain.”
Mengacu pada penggalan cerpen ini, unsur ekstrinsik yang muncul adalah latar atau setting. Latar adalah tempat, waktu, dan suasana pada saat berlangsungnya cerita. Di sini, latar tempatnya adalah di kelas akselerasi dan di rumah Romero, di mana ia berinteraksi dengan teman-temannya, sahabat, dan tetangganya. Waktu cerita ini bisa diasumsikan di masa sekarang, mengingat konteks dan penggunaan bahasanya. Suasana yang tercipta dalam cerpen ini adalah suasana keakraban, kehormatan, dan penghargaan terhadap hikmah dari pergaulan sosial.
Ada pesan yang dapat diambil dari penggalan cerpen ini: pentingnya membangun dan menjaga hubungan baik dengan orang lain, baik itu teman, sahabat, maupun tetangga. Seperti pesan yang disampaikan oleh orang tua Romero, kita tidak bisa hidup sendiri dan suatu saat pasti kita akan membutuhkan bantuan orang lain. Oleh karena itu, kita harus memupuk rasa kebersamaan dan kebaikan dalam diri kita, serta selalu siap untuk memberikan dan menerima bantuan.