Buku

Urutan Partai Politik Hasil Pemilu 1955 Berdasarkan Jumlah Suara Adalah

28
×

Urutan Partai Politik Hasil Pemilu 1955 Berdasarkan Jumlah Suara Adalah

Sebarkan artikel ini
Urutan Partai Politik Hasil Pemilu 1955 Berdasarkan Jumlah Suara Adalah

Pemilihan umum pertama di Indonesia dilangsungkan pada 29 September 1955. Pemilu ini dianggap sebagai sebuah manifestasi pertama dari demokrasi paska kemerdekaan Indonesia. Tujuannya adalah untuk membentuk konstituante, yakni lembaga yang bertugas membuat dan menetapkan konstitusi baru pengganti konstitusi semula. Meski banyak kendala yang menemani proses pemilu tersebut, namun tetap berjalan dengan lancar.

Ada total 59 partai atau kelompok politik yang berpartisipasi dalam pemilu ini dan berikut ini urutan partai politik hasil pemilu 1955 berdasarkan jumlah suara:

  1. Partai Nasional Indonesia (PNI) – Partai ini berhasil memenangkan pemilu dengan perolehan suara tertinggi. Total raihan suaranya mencapai lebih dari 8.434.653 suara atau sekitar 22,3% suara. Ini menegaskan posisi PNI sebagai partai yang sangat populer di kalangan rakyat pada saat itu.
  2. Masyumi – Partai ini menempati posisi kedua dengan total perolehan suara mencapai 7.903.886 suara atau sekitar 20,9% suara. Masyumi dikenal sebagai partai yang berideologi pan-Islamisme dan mendapat banyak dukungan dari kalangan muslim moderat.
  3. Nahdlatul Ulama (NU) – Dengan dukungan yang kuat dari kalangan muslim tradisionalis, NU berhasil mendapatkan total suara sebanyak 6.955.141 atau sekitar 18,4% suara dan menjadikannya menempati posisi ketiga.
  4. Partai Komunis Indonesia (PKI) – Meski sempat mendapatkan tentangan yang kuat, namun PKI tetap berhasil menempati posisi keempat dengan total perolehan suara sebanyak 6.176.914 atau sekitar 16,4% suara.

Pemilihan umum pertama di Indonesia ini menjadi bukti bahwa rakyat Indonesia mampu melaksanakan demokrasi. Dengan hasil jumlah suara ini, jelas bahwa keberagaman ide, gagasan, dan aspirasi politik di Indonesia sangatlah kaya. Lembaran sejarah ini perlu diingat kembali sebagai landasan bagi kemajuan demokrasi Indonesia di masa sekarang dan masa yang akan datang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *