Visi pengarang dalam memandang suatu peristiwa dalam cerita merupakan aplikasi dari pandangan personal pengarang yang biasanya terdapat dalam karya-karyanya. Pengarang menggabungkan perasaan, pikiran, dan harapannya ke dalam condongannya, mempengaruhi cara mereka mendeskripsikan suatu peristiwa.
Visi Pengarang
Visi pengarang berbeda-beda, tergantung pada jenis cerita yang mereka tulis dan pesan apa yang ingin mereka sampaikan. Visi ini merupakan interpretasi pribadi mereka tentang hidup dan dunia, berupa suatu pandangan yang unik dan eksklusif. Ini menunjukkan bagaimana pengarang melihat dunia dan bagaimana hal itu mempengaruhi pekerjaan mereka sebagai penulis.
Peristiwa dalam Cerita dan Pendekatan Seorang Pengarang
Suatu peristiwa dalam cerita mencerminkan keyakinan dan nilai-nilai penulis. Bukti ini tertanam dalam fokus perhatian penulis dan cara mereka merangkai peristiwa atau situasi. Melalui penulisan, penulis menuangkan visi mereka tentang dunia melalui pengalaman dan peristiwa yang mereka pilih untuk menggambarkan dan bagaimana mereka memilih untuk menggambarkan mereka. Imajinasi pengarang memungkinkan peristiwa biasa diubah menjadi momen penting atau mengubah tragedi menjadi suatu pelajaran.
Bagaimana Visi Pengarang Dinyatakan dalam Peristiwa
Visi pengarang sering kali ditemukan dalam representasi simbolis suatu peristiwa. Modal ini adalah salah satu cara paling efektif untuk memperluas makna dan mewujudkan visi dan gagasan mereka. Ketika penulis menggunakan suatu peristiwa untuk melambangkan sesuatu yang lebih besar, itu adalah perwujudan dari pandangan penulis tentang suatu konsep atau isu dunia nyata dan bagaimana mereka memandang peristiwa tersebut.
Contoh klasik dari ini adalah dalam novel “Moby Dick” oleh Herman Melville. Dalam cerita tersebut, Melville menggunakan lukisan dari ikan paus putih – Moby Dick – untuk melambangkan sifat manusia, hubungan dengan alam dan tuhan. Ini merupakan representasi dari visi Melville tentang dunia dan manusia.
Oleh karena itu, visi pengarang dalam memandang suatu peristiwa dalam cerita adalah refleksi dari pandangan dan interpretasi mereka tentang dunia. Ini mencerminkan bagaimana mereka memandang kemanusiaan, nilai, dan isu-isu penting serta bagaimana mereka memilih untuk merepresentasikannya dalam karya mereka. Maka dari itu, mencari tahu dan memahami visi pengarang sangatlah penting untuk memahami cerita sepenuhnya.