Diskusi

Wujud Akulturasi dalam Seni Sastra yang Berbentuk Dongeng yang Berpangkal dari Peristiwa atau Tokoh Sejarah Disebut

32
×

Wujud Akulturasi dalam Seni Sastra yang Berbentuk Dongeng yang Berpangkal dari Peristiwa atau Tokoh Sejarah Disebut

Sebarkan artikel ini
Wujud Akulturasi dalam Seni Sastra yang Berbentuk Dongeng yang Berpangkal dari Peristiwa atau Tokoh Sejarah Disebut

Akulturasi adalah proses sosial yang terjadi ketika suatu budaya dipadukan dengan budaya lain. Peristiwa ini sering kali melibatkan pertukaran kultural yang dapat mempengaruhi berbagai aspek masyarakat, termasuk seni sastra. Dalam hal ini, kita akan membahas wujud akulturasi ini dalam seni sastra yang berbentuk dongeng berpangkal dari peristiwa atau tokoh sejarah.

Dalam setiap masyarakat, dongeng telah menjadi bagian integral dari pusaka budaya. Ini berfungsi tidak hanya sebagai sumber hiburan, tetapi juga sebagai sarana untuk menyampaikan nilai-nilai sosial, moral, serta sejarah dan tradisi suatu masyarakat. Dalam konteks ini, dongeng yang berpangkal dari peristiwa atau tokoh sejarah sering kali difungsikan sebagai media dalam mendokumentasikan dan melanjutkan sejarah lisan suatu budaya.

Dengan percampuran budaya atau akulturasi, dongeng yang tadinya khas dari suatu budaya bisa mengalami modifikasi atau penyesuaian berdasarkan budaya yang baru. Misalnya, karakter-karakter mungkin mengubah pakaian mereka untuk mencerminkan budaya baru, atau plot mungkin melibatkan unsur-unsur dari budaya lain. Ini adalah salah satu cara bagaimana dongeng bisa berubah dan berkembang sejalan dengan masyarakatnya.

Akulturasi dalam seni sastra berupa dongeng ini bisa dilihat dalam berbagai cara. Salah satunya adalah dengan penambahan atau penggabungan elemen dari budaya lain ke dalam cerita. Ini bisa berupa peristiwa sejarah, figur sejarah, ataupun simbol-simbol dan tradisi dari budaya lain.

Wujud akulturasi bisa juga disebut sebagai hakikat dari seni sastra itu sendiri. Hal ini karena seni sastra, khususnya dongeng, adalah representasi dari pemikiran dan kehidupan suatu masyarakat. Oleh karena itu, perubahan dalam masyarakat akan berdampak pada bagaimana dongeng disajikan dan ditafsirkan.

Jadi, dipahami bahwa dongeng dapat berfungsi sebagai cermin budaya, yang mencerminkan berbagai perubahan yang terjadi di masyarakat. Mengadaptasi dan memadukan elemen-elemen dari budaya lain menjadi bagian dari proses akulturasi dalam seni sastra bentuk dongeng. Seiring berjalannya waktu, dongeng yang mengakulturasi elemen dari budaya lain menjadi hemat kultural yang kaya, mencerminkan pemahaman manusia yang lebih luas tentang dunia yang mereka tempati.

Jadi, jawabannya apa?

Akulturasi dalam seni sastra yang berbentuk dongeng yang berpangkal dari peristiwa atau tokoh sejarah disebut sebagai proses adaptasi dan pertukaran budaya yang terjadi dalam konteks seni sastra. Proses ini melibatkan perubahan, modifikasi, dan penyesuaian dalam dongeng berdasarkan peristiwa atau tokoh sejarah dari budaya lain. Ini adalah wujud dari evolusi budaya yang terus-menerus bergerak dan berkembang, di mana dongeng menjadi saksi sejarah dan agen perubahan dalam masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *