Masyarakat modern saat ini sering berhadapan dengan berbagai macam obat dan zat, baik yang alamiah maupun sintetis, yang memiliki efek psikoaktif. Efek ini berarti bahwa obat atau zat tersebut dapat mempengaruhi aktivitas mental dan perilaku manusia dengan cara yang sangat spesifik.
Obat dan zat yang memiliki efek psikoaktif tidak selalu merupakan narkotika atau obat terlarang. Banyak dari mereka adalah obat legal yang digunakan dalam pengobatan kesehatan mental, atau zat alami yang ditemukan dalam makanan dan minuman yang kita konsumsi setiap hari.
Pertanyaannya adalah: apa sebenarnya obat dan zat ini? Bagaimana mereka dapat mempengaruhi pikiran dan perilaku kita? Apa potensi risiko dan manfaatnya bagi kesehatan mental dan fisik kita?
Apa itu Zat atau Obat Psikoaktif?
Zat atau obat psikoaktif mengacu pada bahan yang dapat mempengaruhi fungsi otak, mengubah persepsi, suasana hati, kesadaran, dan perilaku seseorang. Obat atau zat ini mempengaruhi sistem saraf pusat dan seringkali digunakan untuk tujuan terapeutik, rekreasi, atau ritual.
Kategori obat dan zat psikoaktif mencakup:
- Depresan: Ini melambatkan aktivitas otak dan mengurangi tingkat kewaspadaan, contohnya alkohol dan benzodiazepines.
- Stimulan: Ini merangsang aktivitas otak dan meningkatkan tingkat kewaspadaan, seperti kafein dan nikotin.
- Hallusinogen: Zat ini menyebabkan halusinasi dan perubahan dalam persepsi realitas, seperti LSD dan psilocybin yang ditemukan dalam jamur ajaib.
Dampak Zat atau Obat Psikoaktif terhadap Susunan Syaraf Pusat
Zat atau obat psikoaktif bekerja dengan mempengaruhi susunan syaraf pusat. Mereka bisa meningkatkan, menurunkan, atau mengubah fungsi normal otak yang berdampak pada aktivitas mental dan perilaku.
Contoh klasik adalah alkohol, depresan yang memperlambat sistem saraf pusat dan menghasilkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku, yang bisa berupa penurunan kewaspadaan, penurunan waktu reaksi, dan penurunan koordinasi.
Manfaat dan Risiko
Seperti disebutkan sebelumnya, banyak obat atau zat psikoaktif biasa digunakan dalam pengobatan medis. Antidepressan, anxiolytics, dan obat penenang adalah contoh utama. Mereka memainkan peran penting dalam pengobatan berbagai kondisi kesehatan mental, seperti depresi, gangguan kecemasan, dan insomnia.
Namun, ada juga risiko penggunaan obat dan zat psikoaktif. Penggunaan yang tidak tepat atau penyalahgunaan obat ini dapat menyebabkan ketergantungan, overdosis, dan bahkan kematian. Oleh karena itu, penting untuk digunakan sesuai petunjuk dokter dan hanya untuk tujuan yang diindikasikan.
Jadi, jawabannya apa? Zat atau obat baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku adalah bahan yang mempengaruhi sistem saraf pusat dan aktivitas mental, dan mereka diklasifikasikan berdasarkan efek mereka. Beberapa dapat bermanfaat dalam pengobatan, sementara yang lain dapat berbahaya jika disalahgunakan.